Download

Sabtu, 27 September 2008

Pra Lebaran di Kota Bunga (Malang)


kesannya hanyalah kesunyian. apabila biasanya malang panas, maka kini sudah tidak lag, malang kini adem...coz kendaraan yang lalu-lalang dah menurun. kenapa bisa seperti itu? ini semua terjadi karena orang2 yang bukan asli malang dah pulang kampung semua. saking sepinya malang, tadi subuh (03.30 Am) gue kagak ngantri beli makanan sahur di warung underground (warung pojok bawah, cabang veteran)!!!. bayangkn, pelanggannya cuma diriku seorang!!!, karena kagak rame gue putusin untuk makan di warung aja. pas gue mau bayar, si ibu sing mpunya warung nanya ke gue.

Ibu underground: lho mas, gak mule ta?
pelanggan(win) : kagak bu, soale kemaren wis mule
Ibu underground: sepi ya mas?
pelanggan(win) : iya bu, di antara seluruh deretan kontrakan di belakang(Sumber Sari) cuma kontrakan saya aja yang kayaknya lampunya masih nyala...

Ibu underground: sabar ya mas...
pelanggan(win) : nggeh...

akhirnya gue balik ke kontrakan. belum sampai ke kontrakan kaki ini terhenti. aku kembali ke ibu underground.

pelanggan(win) : bu kembaliannya...

malang benar2 sepi, sunyi, hiiiii....jadi takut....
Selengkapnya...

Jumat, 19 September 2008

1 bulan menjadi FPI (Front Pencari Iftor)


bulan ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu oleh para mahasiswa. karena pada bulan ini, segenap manusia di anjurkan untuk terus berbuat kebaikan dan menjauhi kejahatan (jadi para ibu kost selalu senyum walaupun tagihan kontrakan belum lunas). untuk kebanyakan mahasiswa bulan ini adalah bulan yang penuh perlindungan, karena pada bulan ini kantong2 dan dompet mereka terlindungi dari paceklik. kenapa bisa seperti itu? semua ini terjadi karena banyaknya IFTOR yang bergelimpangan ditiap mesjid2 kampus ataupun mesjid2 umum. sehingga menyebabkan kebanyakan mahasiswa menghabiskan waktu senja dengan berpura2 ikut kajian di mesjid (ha...ha...ha...just kidding, itu mah gue kali). setelah kajian biasanya ada bagi2 makannan, dari yang ringan ampe yang berat ada semua.

so jangan heran kalo jamaah sholat maghrib lebih banyak dibandingkan dengan jamaah solat lainnya. ho..ho..ho..
Selengkapnya...

Minggu, 14 September 2008

Ga Pulang Kampung


wah kayaknya lebaran ane kali ini sama aja kayak lebaran tahun lalu, ga pulang kampoeng!. sedih memang apabila di hari yang sangat fitri kita tidak sedang bersama orang2 yang kita cintai (keluarga). di malang sendiri kelihatanya akan sama saja, sepi karena ditinggal mahasiswa yang pulkam. kosa2an, kontrakan, warnet, dan warung2 pada tutup!(kecuali kontrakan ane, cz ane ga pulkam). kayaknya untuk para mahasiswa2 kelas bang toyib(3 kali puasa, 3 kali lebaran, abang ga pulang2) harus bersiap-siap.

1. siapkan diri anda dari cemoohan teman anda, karena kebanyakan mahasiswa yang ga pulang di identikan dengan mahasiswa kurang duit (hati2 citra buruk dari para cewek. he..he..)

2. penuhi galon2 yang ada dikontrakan!, cz tukang isi air juga pulkam.

3. beli mie instan 1 kardus!, cz toko pada tutup.

4. bila ada temen anda nitip motor, maka iyakan!, cz supir pada pulkam.

5. pikir ndiri!, males gue mikir ditengah tagihan warnet yang makin tinggi.

mungkin cuma itu aja yang gue bisa simpulkan untuk para bang toyib yang menetap di malang.
Selengkapnya...

OR UAKI-SKI se-UNIBRAW


hari ni sangat melelahkan. dengan tenggorokan kering dan perut kosong, ana harus tetap siaga menemani 370 peserta Open Recruitment (OR) lembaga UAKI-SKI se-Universitas Brawijaya di villa songgoriti, Kota Batu. sebenarnya mudah mengkordinir para peserta, akan tetapi perbedaan jumlah masa panitia dan peserta terlalu mencolok. jumlah panitia kurang lebih 20, dan pesertanya 370. selain itu, kegiatan ini di adakan pas dipertengahan Ramhadhan. sehingga kelelahan sangat kuat menyedot ion-ion tubuh panitia. mana paginya out bond!!! rusuh lagi!!!. yah namanya juga sebuah perjuangan...semuanya untuk mencari ridho Illahi...
Selengkapnya...

Jumat, 12 September 2008

politik fakultas 1

kasus pemukulan yang dilakukan oleh pengurus BEM FPIK terhadap salah seorang kader HMI cukup membuat goncangan baru di FPIK. tidak jelas apa yang melatarbelakangi kasus pemukulan tersebut. yang diketahui secara pasti adalah insiden pemukulan ini terjadi di kampus. ana penasaran dengan berita ini. karena dalam waktu seketika seluruh element pergerakan di fakultas ana langsung saling curiga.

selain itu pamflet-pamflet juga di sebarkan ke tiap fakultas baik FPIK maupun fakultas lainnya dalam rangka suksesi mencemarkan nama BEM FPIK. selidik punya selidik penempelan berita mengenai aib internal FPIK di sebar oleh kader-kader HMI. karena begitu santernya berita tersebut ana berusaha mengumpulkan sohib-sohib ana para aktivis FPIK 07.

menurut ana mengumpulkan mereka adalah salah satu cara yang paling efektif untung melakukan tabayun(klarifikasi). karena anggota FORDIJU (Forum diskusi 2007) sendiri berasal dari berbagai jurusan, prodi dan golongan(OMEK). ana tanya satu-satu mengenai kasus tersebut ke mereka. menurut anak BEM, pemukulan kemarin tidak ada hubungannya dengan politik kampus, karena ni masalah personal, masalah rebutan cewek!!!. tapi menurut anak HMI kejadian kemarin amat bernuansa politis, karena sentimen BEM terhadap OMEK makin tinggi pasca OSPEK.

entahlah mana yang benar, yang jelas ana tekankan pada semua khalayak. persoalan personal jangan dibawa-bawa ke lembaga!!! begitu juga sebaliknya. kalau memang merasa aktivis, duduklah bersama-sama untuk merancang planing kedepan untuk FPIK . 2007 satu!, 2007 maju!.

hidup mahasiswa!!!
hidup rakyat!!!
realisasikan TUGU RAKYAT!!!
Selengkapnya...

Antara cinta dan nafsu


“Adalah benar bagi seorang muslim untuk tidak menyikapi cinta yang belum saatnya. Sesuatu yang seharusnya diketahui oleh seluruh remaja muslim seperti kita. Namun, mungkin aku terlalu keras dengan hal itu”. ( Ali Imron El-Shirazy )
Coba kita lihat di sekeliling kita, lebih banyak mana antara perempuan yang kehilangan keperawanannya karena diperkosa, dan perempuan yang hilang keperawanannya karena mengatasnamakan cinta? Ternyata keperawanan yang hilang atas nama cinta jauh lebih besar daripada yang diakibatkan oleh pemerkosaan, ya kan? Hubungan itu biasanya diawali oleh laki-laki dengan ajakan, rabaan, bahkan cumbuan. Namun pada akhirnya, terbukti bahwa pihak perempuan yang melanjutkan awalan-awalan itu karena tidak dapat menahan diri.
“kita seharusnya sadar tentang apa yang kita lakukan. Apakah yang selam ini kita lakukan benar atas nama cinta? Atau malah hanya karena nafsu sesaat?”
Dengan pacaran atau sebagainya yang sama dengan itu, banyak orang yang terlena dan melupakn jalan kebenaran. Yang perempuan tidak pernah sadar bahwa bahaya yang paling mengancam sebenarnya adalah pacaranya sendiri. Mereka selalu marah jika ada orang lain menyentuh mereka maupun sekedar memandangi mereka dengan tatapan liar. Namun mereka membiarkan pacar mereka menggerayangi diri mereka, yang bahkan lebih daripada dua hal tadi. Padahal, perempuan-perempuan itu tidak mendapatkan jaminan apa-apa bahwa pacar mereka akan mau bertanggung jawab atas setiap hal yang mereka lakukan. Dengan mempunyai seorang pacar, mereka merasa akan terlindungi, tetapi mereka tidak tahu kalau pacar mereka juga bisa menghancurkan mereka. Perempuan selalu ngeri bila membayangkan seandainya dia diperkosa. Namun uniknya, mereka membiarkan pacar mereka sendiri “memperkosa” mereka. Mereka lupa bahwa iblis bukan hanya datang dengan wajah buruk, tetapi ia juga datang dengan wajah yang tampak baik dan lembut, dengan tujuan yang sama. Sementara yang laki-laki juga sama. Mereka diberi kepercayaan oleh pacar mereka untuk menjaga dan melindungi pacar mereka itu dari segala hal buruk yang mungkin akan menimpa mereka. Namun, karena mereka telah dijadikan sebagai pelindung bagi pacar mereka, mereka pun merasa telah memiliki dan berhak atas pacar mereka itu. Hingga akhirnya, justru mereka sendirilah yang menjadi hal buruk yang kemudian menimpa pacar meraka sendiri. Bukannya melindungi, malah menodai. Semua itu terjadi karena mereka masing-masing merasa telah mempunyai hak dan kewajiban atas yang satu dan yang lainnya. Mereka merasa mempunyai hak dan kewajiban dalam naungan ikatan pacaran. Mereka baru akan sadar bahwa hak dan kewajiban itu tidaklah pernah ada setelah segala sesuatunya sudah terlambat. Seperti saat kata hamil muncul.
”Ironisnya mereka mengatas namakan semua hal itu, atas nama cinta. Aku jadi kasihan dengan cinta, ia semakin lama semakin hitam dan menanggung malu atas setiap hal buruk yang mengatasnamakan dirinya”. (Bismillah..., ini tentang cinta, Ali imron El-Shirazy)
Selengkapnya...